Sebagai pendahuluan, saya akan memaparkan begitu pentingnya
kajian dan pendalaman al-Qur’an
dan Hadits. Al-Qur’an adalah nash yang berisikan semua
kebenaran, dan
memuat semua pengetahuan. Al-qur’an adalah satu- satunya firman Tuhan yang diyakini
secara autentik, bukan hanya milik orang Islam saja, bahkan mayoritas para pakar yang intelektual
non-muslim pun meyakini. Kesesuaian al-Qur’an dalam bentuk mushaf ini ada
dan abadi sampai akhir zaman, yang Ia (Tuhan)wahyukan melalui Jibril as ke pada Nabi Muhammad Saaw.
Sebuah konsepsi bagi Muslim, bahwa keyakinan terhadap al-Qur’an adalah salah
satu urgensitas, meragukannya atau hingga sampai ragu akan keasliannya, maka
keislaman dan keimanannya perlu dipertanyakan. Karena al-Qur’an adalah pedoman
hidup, menghantarkan seluruh gerkan kehidupan di dunia guna mewarnai akhirat
nanti.
Al-Qur’an juga merupakan tolok ukur bagi kebenaran dan
kevalidan setiap hadits yang diriwayatkan Nabi Muhammad Saaw. Dan begitu juga
sebaliknya, bahwa al-Hadits
itu sendiri memperjelas makna al-Qur’an karena betapa tingginya kalam ilahi,
agar manusia dapat lebih memahaminya. Al-Qur’an dan hadits inilah pembeda
antara kebenaran dan kebathilan,
kesesatan dan kelurusan pilihan hidup. Setiap kata-kata dari al-Qur’an
mengandung warna-warni seluruh hidup manusia, dan juga membimbing manusia pada
keselarasan dalam menjalani hidup ini.
Hadits adalah kalam dari Nabi Muhammad Saaw, dan setiap
kalam Nabi adalah wahyu dari Allah Swt, sehingga hadits adalah kalam ilahi juga
yang harus diyakini oleh ummat islam, adapun non- muslim saya belum tahu mereka
yakin apa tidaknya. Namun , hadits ini sekarang banyak adanya pergulatan
dan perubahan , hingga banyaknya pemalsuan hadits yang disandarkan pada Nabi
Muhammad Saaw. Tapi tidak dengan al-Qur’an , allah swt telah menjaganya hingga
akhir zaman “ Sesungguhnya Kami-lah ( Allah ) yang menurunkan al-qur’an, dan
sesungguhnya Kami lah yang menjaganya.” ( Qs.al-Hijr: 9)
Inilah alasan kuat bahwa al-Qur’an adalah pedoman
manusia, tanpa ini maka makna hidup manusia ini, tidaklah ada kebenaran sejati.
Dengan al-Qur’an, kita warnai semua yang akan kita kerjakan. Warnai kata-kata
dan ucapan dengan al-Qur’an, begitu juga hadits Nabi. Hanya saja catatan untuk
hadits kita perlu meneliti periwayatan shohihnya, dan untuk menemukannya adalah
dengan merujuk pada al-qur’an itu sendiri.
Baik itu al-Qur’an berbentuk mushaf maupun al-Qur’an
natiq. Siapakah al-Qur’an natiq? Untuk membahas itu semua, akan saya paparkan
dalam kategori yang lain. Tertarik ? Selamat menemukan di blog saya ini……J
0 comments:
Posting Komentar