-------------------------------****VISITING MY WORDPRESS AND CLICK HERE*****--------------------

Cool Blue Outer Glow Pointer

Rabu, 09 Januari 2013

Raja bintang, matahari,dan rembulan




Inilah sosok yang dikenal dengan ketampanan, kecerdasan, dan ketertarikan dikalangan semua orang. Nabi Yusuf as, putra Nabi Ya’qub as, adalah sosok yang menjadi kekaguman saat itu. Kelahirannya hancurkan sesembahan Isytar  ( berhala), dan juga redakan kemarau saat itu, yang di nanti kaum kan’an.

Dimasa kanak – kanaknya ini , nabi yusuf as di berikan kemuliaan oleh Allah dengan mimpinya , yang dikisahkan dalam al-qur’an,
surah Yusuf.

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." ( Qs.Yusuf: 4)

Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu.  Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." ( Qs.Yusuf: 5)

percakapan ini didengar oleh saudara - saudara yusuf as, dan menambahlah kedengkian mereka terhadap putra kesayangan Ya'qub as ini. Mereka semua bersepakat untuk menjauhkan yusuf dari sang ayah, dan disisi lain juga mereka berniat untuk membunuhnya. 

 (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat).  Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. (Qs. Yusuf : 8)
 
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik."

(Qs. Yusuf : 9) 

Kemuliaan dan kesempurnaan yang dimilikinya as membuat saudara – saudaranya iri, bahkan istri- istri Nabi ya’qub as jua iri akan begitu perhatiannya Nabi ya’qub terhadap Yusuf as dan Rahil ( bunda yusuf). Kecemburuan inilah yang memunculkan api kedengkian  bani israil ( putra - putra israil "israil adalah nama lain dari nabi Ya'qub") terhadap  nabi yusuf as, dan inilah permulaan ujian baginya as. 

Kedengkian itu semakin memuncak, hingga akhirnya putra - putra israil ini memutuskan untuk menjauhkannya as dari ayahandanya ( Nabi Ya’qub as). Mereka memohon agar bermain dengan yusuf untuk menggembala kambing – kambing, walau jawaban Sang nabi as menolak dengan tegas dan khawatir yang mengatakan bahwa Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya."(Qs.Yusuf: 13), mereka bersikeras untuk memohon dikabulkan dan mengisyaratkan kepercayaan kepada sang nabi as, bahkan mereka akan berjanji akan menjaga Yusuaf as. Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi."
 
 Hingga akhirnya nabi ya’qub memberikannya dengan sangat terpaksa, karena yusuf as juga berkata bahwa ingin bermain dengan saudara- saudaranya.

Namun janji bani israil tidak dapat dipercaya,  serigala yang ditakutkan sang nabi pun kini berubah menjadi manusia, mereka adalah putra - putranya sendiri. Keresahan dan kegelisahan nabi as nyata,yusuf as dimangsa serigala –serigala berbentuk manusia itu, bahkan akan dibunuh oleh serigala yang pekik (yahuda) saudaranya yang begitu dengki terhadap yusuf as. 

Seseorang di antara mereka berkata: Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat." ( Qs.Yusuf:10)

Inilah, lavi ( lawi “lefi ”) saudara paling besar diantara bani israil mencegahnya, ia berkata “ bukankah kalian hanya ingin yusuf jauh dari ayah bukan dengan membunuhnya, ini bukan salah satu dari perjanjian yang telah kita setujui”. Akhirnya yahuda pun membatalkan niatnya, dan sepakat untuk tidak membunuhnya. Lavi adalah saudara yusuf as yang masih mempunyai perasaan baik pada putra kesayangan nabi as ini, bahkan ia yang paling sayang kepadanya, dan pada saat itupun ia meminta maaf pada yusuf as. Lavi pun memberikan saran pada yusuf as bahwa ia as harus mau untuk masuk kedalam sumur dari pada nantinya saudara - saudarnya yang lainnya akan membunuhnya, karena yang mereka inginkan hanyalah menjauhkannya as dari ayahnya as (ya’qub as). Yusuf as pun mendengarkan nasehat ini, walau ia as ketakutan apa yang tertimpa pada dirinya saat itu, namun ia as mempunyai keyakinan bahwa Allah tak akan membiarkannya as terbunuh saat itu. 
Hal ini ditetapkan dalam Qishah Yusuf :

Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( Qs.Yusuf : 16)

Yusuf kini berada dalam sumur, kesepian dan kegelapan. Malaikat jibril as membawa wahyu dari Allah swt padanya as , ia ( jibril as) berkata bahwa jatuhya yusuf as kedalam sumur ini bagaikan benih yang ditanam, yang kemudian akan tumbuh besar dan berbuah seperti dalam ayat diatas. Perkataan ini memberikan penjelasan bahwa yusuf mempunyai tanggung jawab untuk memimpin sebuah kota, yang nantinya ia as menjadi pemimpin di mesir dan di pertemukan  kembali dengan putra ishaq( ya’qub as), benyamin (adik yusuf as), dan bani israil (10 saudara- saudaranya).

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (Qs.Yusuf : 4)

 Mereka adalah nyata, bahwa mimpi yusuf pun nyata, 11 kaukaban ( bintang “ saudara-saudara yusuf”), matahari ( Nabi Ya’qub as), rembulan (bibi Nabi Yusuf as), mereka semua bersujud dihadapan yusuf atas perintah Allah Swt yang ditakwilkan oleh Ayahanda Yusuf as ( Nabi Ya’qub as), di kerajaan Agnathun ( raja yang baik dan masuk agama Yusuf), dan dengan pakaian yusuf dengan begitu megah dan ketampanan wajahnya, laksana raja yang gagah dan kesatria.

Itulah kemuliaan yang yusuf dapatkan, yang walaupun warna –warna kelabu dan buram dari saudara- saudaranya menjatuhkannya dari kebahagiaan dengan ayah kesayangan ( nabi ya’qub as )dan jauh dari bimbingannya as , namun allah swt tak akan membiarkan utusan-Nya Swt terlepas dari bimbingan-Nya, dan Ia Swt mempunyai rencana lain yang tak diketahui oleh siapapun. 

Dari kisah ini, dapat ambil kesimpulan bahwa cobaan dan ujian bukanlah kepedihan dan duka tanpa ujung, kesabaran dan ketegaran hati serta kesucian jiwa inilah yang akan membawa pada terbukanya kemudahan dan memperoleh kemuliaan. Ingatkah ketika Yusuf di siksa dan di jatuhkan kedalam sumur, kemudian ia (Yusuf) memaafkan saudara- saudaranya , inilah kesuciaan jiwa dan ketabahan hati hingga memberikan maaf pada mereka. 

Tak seorangpun yang dapat tahu masa depan dirinya nanti, walau rencana dikerahkan dalam berbagai rancangan. Namun Allah swt mempunyai rencana lain yang terbaik untuk mereka manusia pilihan-Nya. Dan orang – orang yang dalam kebenaran dan masih dalam kebenaranlah yang akan mendapatkannya.

0 comments:

Posting Komentar

 
Sumber : http://abitalita.blogspot.com/2012/10/membuat-tombol-scrolling-top-down.html#ixzz2H6Mltfr4 Read more: http://www.bocahit.com/2012/07/cara-memberi-efek-ketikan-pada-nama.html#ixzz2HxW6Nark