Inilah sosok yang dikenal dengan ketampanan, kecerdasan, dan
ketertarikan dikalangan semua orang. Nabi Yusuf as, putra Nabi Ya’qub as,
adalah sosok yang menjadi kekaguman saat itu. Kelahirannya hancurkan sesembahan
Isytar ( berhala), dan juga
redakan kemarau saat itu, yang di nanti kaum kan’an.
Dimasa kanak – kanaknya ini , nabi yusuf as di berikan
kemuliaan oleh Allah dengan mimpinya , yang dikisahkan dalam al-qur’an,
surah Yusuf.
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai
ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan;
kulihat semuanya sujud kepadaku." ( Qs.Yusuf: 4)surah Yusuf.
Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu
itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)
mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagi manusia." ( Qs.Yusuf: 5)
percakapan ini didengar oleh saudara - saudara yusuf as, dan menambahlah kedengkian mereka terhadap putra kesayangan Ya'qub as ini. Mereka semua bersepakat untuk menjauhkan yusuf dari sang ayah, dan disisi lain juga mereka berniat untuk membunuhnya.
(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. (Qs. Yusuf : 8)
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik."
(Qs. Yusuf : 9)
percakapan ini didengar oleh saudara - saudara yusuf as, dan menambahlah kedengkian mereka terhadap putra kesayangan Ya'qub as ini. Mereka semua bersepakat untuk menjauhkan yusuf dari sang ayah, dan disisi lain juga mereka berniat untuk membunuhnya.
(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. (Qs. Yusuf : 8)
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik."
(Qs. Yusuf : 9)
Kemuliaan dan kesempurnaan yang dimilikinya as membuat saudara
– saudaranya iri, bahkan istri- istri Nabi ya’qub as jua iri akan begitu
perhatiannya Nabi ya’qub terhadap Yusuf as dan Rahil ( bunda yusuf).
Kecemburuan inilah yang memunculkan api kedengkian bani israil ( putra - putra israil "israil adalah nama lain dari nabi Ya'qub") terhadap nabi yusuf as, dan inilah permulaan ujian
baginya as.
Kedengkian itu semakin memuncak, hingga
akhirnya putra - putra israil ini memutuskan untuk menjauhkannya as dari
ayahandanya ( Nabi Ya’qub as). Mereka memohon agar bermain dengan yusuf untuk
menggembala kambing – kambing, walau jawaban Sang nabi as menolak dengan tegas dan khawatir yang
mengatakan bahwa “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan
aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah
daripadanya."(Qs.Yusuf: 13), mereka bersikeras untuk memohon dikabulkan dan
mengisyaratkan kepercayaan kepada sang nabi as, bahkan mereka akan berjanji akan menjaga Yusuaf as. Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi."
Hingga akhirnya nabi ya’qub
memberikannya dengan sangat terpaksa, karena yusuf as juga berkata bahwa ingin
bermain dengan saudara- saudaranya.
Namun janji bani israil tidak dapat dipercaya, serigala yang ditakutkan sang nabi pun kini
berubah menjadi manusia, mereka adalah putra - putranya sendiri. Keresahan dan kegelisahan nabi as nyata,yusuf as dimangsa serigala
–serigala berbentuk manusia itu, bahkan akan dibunuh oleh serigala yang pekik
(yahuda) saudaranya yang begitu dengki terhadap yusuf as.
Seseorang di antara mereka berkata: Janganlah kamu bunuh Yusuf,
tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang
musafir, jika kamu hendak berbuat." ( Qs.Yusuf:10)
Inilah, lavi ( lawi “lefi ”) saudara paling besar diantara
bani israil mencegahnya, ia berkata “ bukankah kalian hanya ingin yusuf jauh
dari ayah bukan dengan membunuhnya, ini bukan salah satu dari perjanjian yang
telah kita setujui”. Akhirnya yahuda pun membatalkan niatnya, dan sepakat
untuk tidak membunuhnya. Lavi adalah saudara yusuf as yang masih mempunyai
perasaan baik pada putra kesayangan nabi as ini, bahkan ia yang paling sayang kepadanya, dan pada saat
itupun ia meminta maaf pada yusuf as. Lavi pun memberikan saran pada yusuf as
bahwa ia as harus mau untuk masuk kedalam sumur dari pada nantinya saudara - saudarnya yang
lainnya akan membunuhnya, karena yang mereka inginkan hanyalah menjauhkannya as
dari ayahnya as (ya’qub as). Yusuf as pun mendengarkan nasehat ini, walau ia as
ketakutan apa yang tertimpa pada dirinya saat itu, namun ia as mempunyai
keyakinan bahwa Allah tak akan membiarkannya as terbunuh saat itu.
Hal ini
ditetapkan dalam Qishah Yusuf :
Dan
demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya
kepadamu sebahagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya
kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan
nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( Qs.Yusuf : 16)
Yusuf kini berada dalam sumur, kesepian dan kegelapan.
Malaikat jibril as membawa wahyu dari Allah swt padanya as , ia ( jibril as)
berkata bahwa jatuhya yusuf as kedalam sumur ini bagaikan benih yang ditanam, yang
kemudian akan tumbuh besar dan berbuah seperti dalam ayat diatas. Perkataan ini
memberikan penjelasan bahwa yusuf mempunyai tanggung jawab untuk memimpin
sebuah kota, yang nantinya ia as menjadi pemimpin di mesir dan di pertemukan kembali dengan putra ishaq( ya’qub as), benyamin (adik yusuf as), dan
bani israil (10 saudara- saudaranya).
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai
ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan
bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (Qs.Yusuf : 4)
Mereka adalah nyata,
bahwa mimpi yusuf pun nyata, 11 kaukaban ( bintang “ saudara-saudara yusuf”),
matahari ( Nabi Ya’qub as), rembulan (bibi Nabi Yusuf as), mereka semua
bersujud dihadapan yusuf atas perintah Allah Swt yang ditakwilkan oleh Ayahanda
Yusuf as ( Nabi Ya’qub as), di
kerajaan Agnathun ( raja yang baik dan masuk agama Yusuf), dan dengan pakaian
yusuf dengan begitu megah dan ketampanan wajahnya, laksana raja yang gagah dan kesatria.
Itulah kemuliaan yang yusuf dapatkan, yang walaupun warna –warna
kelabu dan buram dari saudara- saudaranya menjatuhkannya dari kebahagiaan
dengan ayah kesayangan ( nabi ya’qub as )dan jauh dari bimbingannya as , namun allah swt
tak akan membiarkan utusan-Nya Swt terlepas dari bimbingan-Nya, dan Ia Swt mempunyai rencana lain yang tak diketahui oleh siapapun.
Dari kisah ini, dapat ambil kesimpulan bahwa cobaan dan ujian
bukanlah kepedihan dan duka tanpa ujung, kesabaran dan ketegaran hati serta
kesucian jiwa inilah yang akan membawa pada terbukanya kemudahan dan memperoleh
kemuliaan. Ingatkah ketika Yusuf di siksa dan di jatuhkan kedalam sumur, kemudian
ia (Yusuf) memaafkan saudara- saudaranya , inilah kesuciaan jiwa dan ketabahan
hati hingga memberikan maaf pada mereka.
0 comments:
Posting Komentar