Bangkit

Terjatuh bukanlah rasa sakit yang sia-sia, namun memberikan banyak pelajaran kepada manusia. Bahwa dengan jatuh, manusia harus dapat bertahan dan berdiri tegak agar tidak mengulangi jatuh yang kedua kalinya. 

Tahukah anda? Bahwa burung yang terbang diangkasa bukanlah secara langsung mereka

nikmati indahnya angkasa dan nyamannya udara, namun sebelumnya merasakan rasa sakit dan menghadapi perjalan serta proses untuk melayang di angkasa awan.
Yang mana ibu dari burung itu menjatuhkan anaknya kebawah agar anaknya itu mau untuk mengepakkan sayapnya, mungkin burung kecil itu akan berfikir bahwa betapa jahatnya ibuku padaku. Namun tak lama hari berlalu, ia dapat rasakan kebebasan angkasa dan terbang semaunya.

Begitulah kehidupan , yang sedikit digambarkan oleh burung. Allah Swt menguji para Nabi-Nya agar mereka teguh dan kuat dalam menjalani kehidupan ini, guna memberikan pelajaran terbaik kepada manusia, sehingga manusia terbimbing dengan penuh pelajaran. 

Paku yang di palu dan dipukul beberapa kali, akan menancap dan menguatkan elemen lain. Begitu juga manusia, disaat karir jatuh, teman bisnis berpindah clien, pertanian dilanda hama, teman menjadi tak bersahabat, ditinggal pacar, dan sebagainya, itu adalah warna- warni kehidupan yang harus kita jadikan sebuah gambaran dari perjalanan ini.

Bukankah taman itu indah karena beragam tanaman yang terhias ? dan bukankah pelangi menjadi begitu cantik karena beragam warna yang terlukiskan ? inilah perjalan yang harus manusia hadapi, dan dengan banyak hal ini bukan berarti manusia tak ada jalan, dan berhenti ( pasrah) tanpa usaha. 

Nabi Yusuf as, ketika di jatuhkan kesumur oleh saudara- saudaranya. Namun, seiring waktu berjalan penghinaan itu berubah kemuliaan, kesabaran yang tertanam dalam jiwa yang mengundang rasa cinta itu, mengajak untuk bangkit dan menjadi yang terbaik untuk dirinya dan orang lain, dan hasilnya baik di mata Allah swt. Bukankah persitiwa lalu yang semua saudaranya menghinakannya As, sujud di hadapannya atas perintah Allah Swt. Dan akhirnya Nabi yusuf menemui semua orang yang ia cintai lagi, dan lebih dari itu ia menjadi panutan warga mesir saat itu.

Sekarang, saatnya bangkit dan berteriak pada diri sendiri bahwa rasa sakit yang ada sebelumnya adalah tulisan jelek yang sedikit harus di perbaiki. Kenapa sedikit? Karena sebenarnya masalah yang dihadapi hanyalah sedikit dan kecil, hanya saja karena rasa takut dan putus asa yang menghantui keyakinanlah yang membuat semua itu menjadi begitu besar dan sulit. Sehingga tiada jalan bagi anda untuk membukanya, dan sempit untuk menggapai pintu itu. Kuncinya adalah cinta yang diwarnai rasa bangkit, dan ketulusan hati yang berucap bahwa “ tidak ada kata tidak bisa dalam kehidupan ini”. Dan katakanlah juga bahwa “ wahai masalah aku mempunyai Allah yang Maha besar”.

Jakarta senin, 9 januari 2012