-------------------------------****VISITING MY WORDPRESS AND CLICK HERE*****--------------------

Cool Blue Outer Glow Pointer

Selasa, 15 Januari 2013

---<<< Sang penerang kegelapan>>>---


Pagi yang cerah, membuka mataku untuk menikmati indahnya alam raya. Desakan rayap-rayap yang menggerogoti kayu-kayu, terdengar nyaris bak desaran debu yang ditiup angin. Mentari pagi, pancarkan lasernya yang indah, disambut penduduk angkasa yang bergulung dan bertengger tersenyum. Awan –awan gelap menjadi putih kebiruan di sinari mentari yang memandangnya, bak lautan yang membentang sepanjang alam.

Aku ingin seperti bulan walau hanya satu, ia dapat menerangi kelamnya malam. Namun aku sekarang adalah lampu berbaterai, yang membutuhkan saluran energy lain untuk tetap nyala (Kutipan Riwayat Hati).

 Aku berfikir tentang aku yang buta karena gelap, dan kapan aku bisa menerangi isi hatiku, hingga aku bisa melihat kebenaran yang tertutup kegelapan ini. Namun jiwaku terlalu kotor untuk menembusnya, aku perlu penerang yang dapat menuturkan segenap kemudahan dan menuntunku pada jalan yang aku tuju,  yaitu jalan kebenaran. Jalan itu sangat sulit untuk aku tempuh, terlalu banyak kotoran yang menyerupai  perak dan emas, hanya mata yang memiliki cahaya kesucian yang dapat mengetahuinya.

Dahulu, dimasa kanak-kanakku, aku tak mengenal dengan benar sang pencipta alam dan isinya ini. Aku hanya tahu bahwa Allah Swt yang menciptakan bumi dan makhluk yang hidup di dalamnya. Aku memang sering belajar agama, namun tidak satupun dari guru-guruku mengajarkan ilmu yang mempelajari hakikat ilahiah, dan aku juga tak terlalu banyak bertanya sama mereka, bahkan terhadap kedua orang tuaku sendiri. Kebodohan akan Sang penguasa Alam aku jalani 12 tahun, bahkan sang penguasa alam aku dapatkan dari kata semua orang yang sama sepertiku, dan ini menjadi ungkapan keikut sertaan, atau jua aku hanyalah orang awam yang tak tahu menau, hingga hal itu berakhir dengan adanya tawaran dari seorang yang bijaksana, yang akan menanggung semua kebutuhanku diluar sana, disuatu kota yang belum pernah aku kenal sebelumnya, bangil namanya.
6 tahun telah berlalu, masa dimana aku pernah bersama dengan sahabat-sahabat sdku, keluargaku, dan semua orang yang aku kenal di daerahku. Inilah saatnya aku menjadi orang yang mandiri, yang akan mengalami banyak perjalanan. Banyak hal yang akan aku dapat dikemudian hari, dan juga banyak hal yang menjadi pelajaran bagiku dari yang kemarin. Aku tak pernah membayangkan ataupun bermimpi akan pergi jauh dari semua yang aku sayangi. Dan akupun siap untuk menghadapi perjalanan yang jauh ini, perjalananku keluar kota untuk melanjutkan study-ku. Rasanya lama perjalanan yang aku  tempuh ini, namun ternyata tak terasa, masa itu telah berlalu. Masa puber, tawa dan senyuman bersama teman-teman, serta kebersamaan keluarga dan  persahabatan hanya tinggal  kenangan yang tersisa.

Singkat cerita, aku tinggalkan tempat kelahiranku, keluarga,sahabat,dan tetangga, mereka semua hanya kenanganku yang dulu. Aku harus pergi dan menuntut ilmu yang lebih lanjut, dan memang ini adalah cita-citaku, untuk melanjutkan sekolah hingga kejenjang yang tinggi dan menjadi orang yang sukses, atau bahkan menjadi seorang cendekiawan dan semisalnya. Banyak hal baru yang aku temui, disekolah baruku ini, banyak sesuatu yang mengganjal dalam hatiku namun aku mencoba untuk memahaminya dan mempelajarinya, terutama dalam pengetahuan akan sang pencipta jagat raya ini, yang dahulu menjadi misteri dalam benak dan pikiranku, dan ternyata  dipelajari  lebih dalam di sekolah baruku ini.
Akupun bertekad untuk mencari cahaya itu, sampai aku dapat penerang bagi hatiku dan dapat dengan jelas dan terang bagiku untuk mengenal sang pencipta ini. Hari-hari aku habiskan diperpustakaan untuk terus mencari sesuatu yang tak pernah aku tahu sebelumnya. 

Alama’hadul Islami yapi adalah madrasah /sekolahan yang tak hanya mengajarkan ilmu agama saja, namun juga mengajarkan ilmu pengetahuan alam, sehingga dua hal ini yang terus mendukung aku untuk terus mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Aku berterimakasih pada yang mendirikan sekolah ini, hingga aku dapat sekolah disini, dan jua kepada yang memeberi aku jalan untuk sekolah disini, karena tanpanya aku tak dapat mengenal Tuhan secara hakikat, bahkan kekasih-kekasihNya yang Ia Swt pilih sebagai panutan semua penduduk bumi.

Dari sinilah aku harus terus belajar dan mencari penerang hati, agar aku sampai pada sebuah cahaya yang lebih terang dialam sana. Setiap buku dan guru selalu aku coba untuk memahaminya, isi penyampaian yang hendak disajikan padaku. Pernah suatu hari, dimana hari itu adalah pelajaran akidah,  setelah guruku menyampaikan materi tentang Allah Swt, lantas  guruku bertanya tentang dimanakah keberadaan Allah Swt itu? Hatiku serentak diam dan mencoba untuk mencari tahu jawabannya, namun aku menyerah dan menunggu jawaban itu. Dan tibalah jawaban itu yang mengatakan, bahwa keberadaan-Nya ada dan hanya dapat dirasakan oleh seseorang yang sadar akan keberadaan-Nya. Dan disinilah aku mulai mengembangkan pengetahuan tentang –Nya, bahwa ia tak dapat dijangkau oleh mata telanjang yang terbatas ini, Ia Swt akan dijangkau hanya dengan hati yang suci dan tulus mencintai-Nya.

Ketulusan hati adalah terangnya hati, yang dipenuhi cahya kesucian. Dan hal ini tak mudah didapat oleh seseorang apalagi seseorang itu aku, tanpa ada utusan-Nya yang menyalakan sinar energynya  yang bersemayam dalam diri manusia. Sampai hari itu pada pembahasan yang menerangkan tentang kekasih-kekasihNya yang menjadi penerang di bumi, yang diperuntukkan manusia mengikuti dan menteladaninya.Pelajaran kedua inilah yang menjadikan aku begitu yakin tentangNya, tentang Ia yang aku katakan sang pencipat alam, yang kini ungkapan ini bukan ungkapan orang awam lagi, dan lebih jauh dari itu, akupun mulai menyadari bahwa keharusan mencintai-Nya. Nabi Muhammad Saaw dan keluarganya As, adalah penerang hatiku. Merekalah aliran listrik yang memberikan energy pada baterai lampu hatiku ini, hingga aku dapat meyalakannya, dan melihat  keagungan-Nya dan kesempurnaan zat-Nya, walau masih samar bagiku untuk melihatnya, namun aku bahagia karena  aku mendapatkan sang penerang yang karenanya, aku dapat untukmelangkah kedepan dan mengetahui dengan yakin tentang  Allah Swt adalah pencipta alam semesta. Aku sadar penyebab dari kesamaran itu, adalah dosa dan perbuatan ma’siat yang dahulu dan sekarang aku perbuat, yang menutup semua keindahan dan kesempurnaan-Nya. 

Sering aku dengar tentang Nabi Muhammad Saaw, dia adalah rahmat bagi alam semesta. Dia Saaw adalah eksistensi rahmat Allah Swt, yang berdakwah dan memanggil apada ummatnya seraya berkata “la ilaha illallah Muhammadurrasululllah”. Inilah pesan-Nya bagi sang penerang, yang kemudian berkorban dan berjihad demi mendapat cinta dan ridho-Nya,Dialah Saaw sang penerang yang paling terang, dialah nur dari  cahya ilahiah. Wajahnya indah bak cahya bersinar dalam gelapnya malam. Sang penerang inilah yang mengajak manusia untuk bangkit dan sadar, bahwa cinta sejati ialah Allah zat sang pemilik karunia dan rahmat, rahmat-Nya adalah keni’matan manusia, dan rahmat itu turun dari sulbi suci Abdullah  keturunan Nabi Ibrahim sang pencinta-Nya yang agung, hingga ia As  korbankan anaknya demi kecintaan pada Allah Swt, yang melahirkan  cahya kemegahan dan kesucian, sampai akupun beserta penduduk alam  meni’mati terangnya alam. Karena semua keberadaan cahya, Allah swt titipkan pada rasul Saaw, dan dibagikan cahya itu pada setiap makhluk-Nya. Sebagaimana sering aku dengar juga dari banyak para guruku, yang mereka sampaikan hadits qudsi-Nya , yang artinya seperti ini:
“Jikalau bukan karenamu wahai Muhammad ( Saaw), maka tak akan pernah Aku(Allah Swt) cipakan alam semesta beserta isinya ini.”

Akhirnya akupun sadar, bahwa Muhammad Saaw dan Keluarganya yang suci As, jalan dan perantara agar sampainya cintaku pada-Nya. kesamaran dan kegelapan yang selama ini aku rasakan, adalah karena jauhnya pengetahuanku tentang mereka, karena merekalah jaminan bagi setiap orang yang menginginkan cinta Allah Swt. Kegelapan tak mungkin bercampur dengan cahaya, begitu juga aku, yang kotor dengan dosa, yang bodoh akan cinta, cinta kepada Muhammad Saaw dan keluarganya As. Namun kegelapan itu akan tersingkap dengan mengikuti ajarannya Saaw dan keluarganya as, disertai cinta dan ketaatan. Maka dengan merekalah aku dan anda dapat menggapai ridho dan cinta-Nya Swt.
katakanlah !...: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah Swt, ikutilah aku (Muhammmad saaw), niscaya Allah swt akan mencintai kalian dan mengasihi serta mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Qs.3:31)
***


karya apendi cahya (cahya nur),apendicahya.blogspot.com

0 comments:

Posting Komentar

 
Sumber : http://abitalita.blogspot.com/2012/10/membuat-tombol-scrolling-top-down.html#ixzz2H6Mltfr4 Read more: http://www.bocahit.com/2012/07/cara-memberi-efek-ketikan-pada-nama.html#ixzz2HxW6Nark