-------------------------------****VISITING MY WORDPRESS AND CLICK HERE*****--------------------

Cool Blue Outer Glow Pointer

Selasa, 15 Januari 2013

---<<< Seruan cinta-Nya >>>---




Desaran ombak laut sering aku dengar dari orang, bahwa ia bergelut dengan angin angkasa. Tiupan sejuk setiap pagi, aku rasakan bahkan menjadi suasana yang biasa bagiku. Burung-burung beterbangan membetuk barisan yang begitu rapi, di kejar tarian capung yang melayang kesana- kemari.
Dedaunan pagi bergeliat bangun, jatuhkan embun pagi yang oval dan jernih.

Tetesan itu bangunkan semut-semut untuk bergotong -royong mencari makanan. Kulihat semua penduduk bumi bangun, dan bagkit untuk bekerja sesuai dengan profesi mereka. 


Semua yang ada di dunia ini, tak ada yang berhenti satupun untuk bekerja dan beraksi, hanya mereka yang mati , yang menaggung semua amal yang mereka perbuat didunia. Matahari tetap sama terbit diufuk timur, dan terbenam diufuk barat. Air tetap membasahi setiap hal lain yan menyentuhnya, begitu juga api yang akan membakar setiap yang mendekatinya. Aku dan anda tetap sama bernafas dan merasa bahwa kita tetap hidup, hanya saja ada perbedaan hati dan hakikat eksistensi.
Pernahkah anda merasa bahwa ada hal lain dari semua yang anda lihat, yang senantiasa melihat dan memperhatikan? Saya katakana anda semua merasakannya. Namun pernahkah anda mendapatkan dan merasakan perbuatan yang anda lakukan menjadi pelajaran, bahwa hal itu memperhatikan anda? Mungkin anda bingung, dan kini aku lanjutkan penulisan akan pengalamanku ini. 

Aku bersyukur dikarunia banyak teman dan kawan, mereka baik dan berbagi kebaikan jua padaku. Kami selalu berbagi dan membantu disaat tertimpa kesulitan diantra kami. Dan aku merasakan kebahagiaan yang nyata, aku berkata bahwa semua ini adaalah kasih sayang Allah Swt dan cinta-Nya padaku. Memang itu adalah faktanya, namun terkadang seseorang melakukan kesalahan dalam meni’matinya. 
Suatu hari ada seorang temanku, ia berpesan padaku bahwa jangan terlalu dekat dengan seorang teman, karena suatu saat ia akan menjadi musuh anda atau menjadi yang paling membenci anda, begitu juga sebaliknya. 

Tak lama kata-kata itu berlalu, aku menghadapi banyak masalah dengan sahabat- sahabatku. Aku difitnah, dicela, dijauhi, banyak ungkapan belakang yang menjelek-jelekanku, namaku diobral dengan harga yang murah disebut-sebut, bahkan lebih dari itu mereka menjauhiku. Aku sedih namun apa yang perlu aku tangisi, lantas aku teringat dengan nasihat temanku disaat aku kelas 2 smp, yang mengatakan bahwa “ untuk apa menangisi hal yang sepele dan tidak penting, lebih baik menangisi hal lain yang lebih penting”, kata-kata ini keluar dari ingatanku dan menjadikan aku berhenti untuk menangisi hal ini. Aku tahu hal lain yang dikatakan temanku yang aku harus tangisi, itu adalah dosaku yang telah aku perbuat pada Allah , yang sudahkah aku tangisi dan meminta ampunan pada-Nya?.

Masa-masa ini aku jalani cukup lama, namun Ia swt tetap memberikan padaku seorang sahabat yang setia padaku dan tetap mendukungku untuk menjadi tetap semangat dan tersenyum. Dari mereka ada yang berkata padaku bahwa “ hai kawan,,,janganlah menjadi  berputus asa karena dijauhi teman-teman yang kamu anggap baik padamu serta kamu baik pada mereka, namun ada satu hal lain yang cemburu akan kedekatanmu pada mereka, kemudian Ia jadikan mereka jauh darimu, dan berkata padamu” hai manusia ingatkah engkau padaKu, bahwa Akulah yang harus menjadi yang paling engkau cintai?”. Aku pun berkata padanya, lalu apa yang harus aku lakukan? Temanku melanjutkan “ Dan kamu beruntung mengalami hal ini, sebagai pelajaran bahwa jangan terlalu lelap mencintai dan bersenang-senang dengan manusia sepertimu kawan, karena ada Ia yang harus lebih kamu perhatikan, dan hendaklah berdoa pada-Nya dengan menyerahkan semua urusanmu pada-Nya.”

Aku menjadi mengerti dan berterima kasih pada Allah swt, yang mengirimkan seorang teman seperti dia ini. Dan aku mulai hal yang baru dalam semua gerak-gerik langkahku, aku tinggalkan hal yang penting demi yang lebih penting, terlebih aku tinggalkan hal-hal yang tidak penting bahkan yang lebih tidak penting bagiku. Aku ingin tuliskan nama-nama temanku dalam ceritaku ini, namun aku harus meminta izin pada mereka, sehingga untuk berterimakasih pada mereka, cukup dengan nasihat-nasihat mereka yang aku cantumkan, dan aku kenang mereka dalam hatiku serta memoriku. 

Jangan pernah kita melupakan bahwa Allah tidak memperhatikan kita, Ia senantiasa mengetahui semua yang manusia perbuat, besar dan kecil bahkan yang lebih terkecil sekalipun. Dan selalu akan ada cobaan pada manusia, sebagai pelajaran terpenting yang harus aku dan anda ketahui. Mungkin anda pernah dan sering mendengar atau mungkin belum pernah mendengarnya, dan aku ceritakan kembali bagi kalian yang tahu ataupun belum tahu tentang kisah cinta Rabiah al-adawiyah, Seorang perempuan yang menjalani hidupnya yang asing dan diasingkan manusia penuh cinta, cinta pada-Nya yang begitu mendalam, hingga hakikatlah yang ia gapai tentang-Nya. salah satu ungkapannya adalah “ cintaku pada-Mu ya Allah telah menutup semua cintaku pada selain-Mu”, sungguh terkandung makna yang begitu mendalam bahwa cintanya pada-Nya Swt tiada ada yang dapat menggaitnya pada selain-Nya Swt.

Sekarang adalah masa yang harus aku dan anda lakukan, dan nanti adalah masa  yang akan atau tidak kita rasakan. Aku mengajak anda untuk merenung sejarah lalu dan pengalaman dahulu, untuk dijadikan pelajaran, dan dilakukan sekarang. Pernahkah anda pergi jauh keluar kota, dengan menaiki sebuah kapal yang menyeberangi luasya lautan? Jikalau pernah maka pastilah beda dengan perjalanan yang aku alami. Lantas aku bertanya kembali, sudahkah anda mendengar cerita seseorang yang tidak yakin akan Tuhan, yang terdampar ditengah lautan dan di kejar ombak bergulung kencang bak permadani yang hendak di lipat dan dirapihkan, kemudian ia rasakan ada satu zat lain yang kuat, dan dzat itu menjadi yang paling ia harapkan saat itu? Aku yakin anda sudah banyak mendengar tentangnya, dan tak usah bagiku menceritakannya lagi. Namun aku sama dengan cerita itu, aku rasakan takut dan gelisah yang nyata, yang mana dahulu, disaat guruku cerita tentang ini aku bayangkan seandainya dia adalah aku, namun pada kesempatan lain aku rasakan jua apa yang aku andaikan itu.

Tepatnya  Hari Jum’at siang 3 Juni 2012, aku dan teman-temanku beserta guruku, mengakhiri liburan happy kami dipulau seribu,kami tinggalkan pulauini untuk pulang ke pejaten. Suasana yang panas dengan tiupan angin yang kencang membuat aku ngantuk, dan hal ini bisa menyebabkan aku tertidur. Dan aku tidak akan biarkan hal itu terjadi, salah satu caranya aku putar music di mp3, karena aku khawatir dengan suasana laut yang kurang baik dalam perjalanan pulang ini. 
Awalnya memang indah dan menakjubkan hatiku melihat keindahan laut, namun keindahan itu menjadi hilang ditutup desaran ombak, yang bergulung bak karpet dilipat, hingga menjadikan kapal berguncang dan bergoyang kekanan-kekiri. Serentak aku dan teman-temanku teriak ngeri dan takut,bahwa kapal yang kita tumpangi akan tenggelam. Jujur seluruh bulu pundakku berdiri, aku bayangkan kapal ini tenggelam dan menjatuhkan kami kedasar lautan, aku lepaskan semua harapan keselamatanku, karena kenyataan yang mengatakan bahwa aku tidak bisa berenang. 

Aku hanya bisa berharap aku syahid tenggelam di tengah lautan ini. Guncangan semakin kencang, teriakan teman-temanku membuatku tambah gelisah, bahkan teman perempuanku yang ada dibelakang posisiku menangis, khawatir dengan keadaan kapal. Aku coba tenangkan hatiku yang penuh takut in, dengan mengeraskan volume mp3. Namun tak cukup itu bagiku, aku tetap khawatir dan gelisah. Lantas aku ambil sebotol aqua unuk aku jadikan berwudhu, aku shalat dan bermunajat kepada zat yang maha agung dan kuasa. Lepaslah semua harapanku pada selain-Nya, Allah Swt lah harapanku saat itu, aku menangis dan memohon agar Ia menyelamatkan aku dan semua penumpang kapal. Aku rasakan Dia ada dalam kekhawatiran ini, setiap asma-Nya kusebut, sejuta harapan menenangkan hatiku. Tawassul pada para kekasih-Nya aku ungkapkan atas ridho dan izin-Nya, yang mengingatkan aku pada peristiwa Nabi Nuh As, yang setiap sembilah kapal itu tertulis asma Muhammad Saaw, Ali As, Fatimah As, Hasan as, Dan husein As, dan berkat itu kapal selamat berlabuh. Aku serahkan semua urusan dan kegelisahan hatiku kepada-Nya, hingga tiada harapan sedikitpun saat itu, kecuali pertolongan dan rahmat-Nya Swt. Dua puluh menit aku habiskan berharap pada-Nya dan memohon rahmat-Nya, yang kemudian aku terlelap berlabuh ke negeri impian.

Peristiwa yang tak pernah aku sangka ini, aku  alami dan hadapi sendiri. Aku bertanya pada anda, apakah anda mau mengalami hal yang sama sepertiku ini, ditengah laut dengan kedalam 2000 meter, anda dikejar ombak bergulung yang hendak menenggelamkan kapal yang anda tumpangi? Aku tak tahu persis jawaban anda, namun aku sangat berterima kasih mengalami hal ini, dan menjadi renungan dan pelajaran yang sangat bernilai bagiku, karena aku saksikan dengan nyata seruan-Nya dari langit, yang memanggilku untuk berharap pada-Nya. Dan aku ucap jua terimakasih tiada batas, bahkan tiada tempat karena luasnya ungkapan ku ini, atas rahmat dan pertolongan  Ia Swt aku dan teman-temanku serta para penumpang kapal selamat dari santapan ombak itu.
Hari ini dan detik ini, adalah tugas aku dan anda untuk merenungkan peristiwa diatas, kemudian dijadikannya pelajaran hari ini. Masih ingat dengan perkataanku yang mengajak anda “untuk merenungkan sejarah lalu dan pengalaman dahulu, untuk dijadikan pelajaran, dan dilakukan sekarang.”

Tahukah anda persaanku saat itu sampai sekarang? Sejuta kebahagiaan dan ketenangan melekat dalam hatiku, atas kuasa dan rahmat-Nya yang aku lihat. Energy harapan dan permohonanku, menyetrum aliran cinta-Nya Swt, hingga terpancar kebijaksanaan-Nya. Semua jiwa dan ragaku tak kuasa untuk berbuat, kecuali seruan cinta-Nya, yang memanggilku untuk kembali pada-Nya.
Itulah seruan cinta Sang Maha Cinta yang nyata aku rasakan, kemudian aku berkata bahwa:
“Tatap rahmat-Mu mengunci hatiku untuk berpaling pada yang lain, buaian ridha-Mu mengikat tanganku untuk tak meminta kecuali pada-Mu.”
***


                            karya apendi cahya (cahya nur),apendicahya.blogspot.com 


0 comments:

Posting Komentar

 
Sumber : http://abitalita.blogspot.com/2012/10/membuat-tombol-scrolling-top-down.html#ixzz2H6Mltfr4 Read more: http://www.bocahit.com/2012/07/cara-memberi-efek-ketikan-pada-nama.html#ixzz2HxW6Nark